Kolaborasi Sinergis Bobby Nasution dengan Kementerian PUPR Berbuah Program Penanganan Banjir Rob dan Kemiskinan Ekstrim di Belawan

Kamis, 10 November 2022

  


Medan | Bandar Meriah  News - Bobby Nasution memenuhi janjinya untuk menangani banjir rob di kawasan Medan Belawan. Kolaborasi dan koordinasi yang dilakukannya sebagai Wali Kota Medan dengan K7ementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan hasil. Pembangunan tanggul rob pun dimulai yang hasilnya nanti tidak hanya mengatasi persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan masyarakat, namun juga masalah kemiskinan ekstrim maupun kesehatan di Kecamatan Medan Belawan.

Pada Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Rob Belawan Tahun Anggaran 2022 di kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional I, Jalan Lingkar Pelabuhan Belawan akhir Oktober lalu, Bobby Nasutio kembali menegaskan dukungan total Pemko Medan pada pembangunan prasarana pengendalian banjir rob di Belawan yang dilakukan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Sumatera II. Dia juga mengharapkan, agar pembangunan tahapan demi tahapan pembangunan tanggul rob ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan.  

“Sisa masa pelaksanaan efektif hanya tersisa dua bulan lagi hingga Desember 2022. Oleh karenanya kita harus melaksanakan percepatan pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi lebih intens dengan pihak-pihak terkait,” ungkapnya.

Sebelummya, dalam rapat tersebut Kepala BWS Sumatera II Muhammad Firman mengungkapkan, progress pembangunan tanggul rob di Zona A yang berlokasi di Kelurahan Belawan I telah mencapai 25%. Ditargetkannya, pembangunan tanggul rob di Zona A akan selesai pada Desember 2022. Setelah tanggul rob di Zona A selesai, kata Firman, dilanjutkan dengan pembangunan tanggul di Zona B, C dan D serta pembangunan rumah pompa.

Yang menjadi kendala, ungkapnya, masalah jaringan utilitas baik kabel maupun pipa serta persoalan lahan. Oleh karenanya Firman berharap pihak terkait dengan jaringan utilitas dalam secepatnya melakukan penanganan sehingga pembangunan tanggul rob berjalan dengan lancar dan dapat selesai tepat waktu. Begitu juga dengan PT Pelindo sebagai pemilik lahan yang terkena pembangunan tanggul rob diharapkan segera menyelesaikan.

Menanggapi ini, Bobby Nasution pun meminta agar semua pihak mendukung percepatann pembangun tanggul rob di Zona A ini agar selesai sesuai target.

“Jika pembangunan tanggul rob di Zona A selesai, tentunya ini dapat menjadi motivasi sekaligus sosialisasi bagi warga yang bermukim di Zona B, C dan D guna mendukung pembangunan tanggul rob yang dilakukan. Untuk itu saya mengharapkan dukungan semua yang hadir dalam rapat ini sehingga pembangunan yang dilakukan berjalan lancar dan sesuai target yang ditetapkan,” ungkapnya.

Menyambut perkataan Bobby Nasution, Kepala Regional I PT Pelindo Yarham Harid  didampingi Direktur Teknik Subholding PT Pelindo Multi Terminal Prakosa Hadi Takariyanto pun menyatakan pihaknya siap mendukung kegiatan tersebut, termasuk menyelesaikan masalah lahan. Dukungan juga disampaikan Asintel Danlanmtamal I Belawan Kol L Dafris yang hadir dalam rapat koordinasi bersama Danyon Marhanlan I Belawan Letkol Mar Indra Fauzi Umar, Manager Maintenance PT Telkom Medan Sumedi Abdillah, serta Kepala Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Belawan Muhammad Idham Nasution.

Dua hari setelah rapat koordinasi ini, Bobby Nasution menerima kunjungan Kepala BPIW Kementerian PUPR RI Rachman Arief Dienaputra di rumah dinasnya.

Dalam pertemuan itu Rachman Arief Dienaputra memaparkan, penanganan terintegrasi kawasan Belawan terbagi dalam 4 zona yakni Zona A (Kelurahan Belawan I) fokus kepada perlindungan fasilitas strategis melalui program tanggul 378 m dan parapet 598 m, 2 pintu pompa dan 1 polder serta collector drain 920 m.

Di Zona B (Kelurahan Belawan I dan Belawan II), jelas Rachman, luapan banjir rob dari arah Sungai Belawan ke arah Kelurahan Belawan I (seluas 24,5 ha) direncanakan akan ditahan dengan pembangunan tanggul sheet pile sepanjang 320 m. Lalu, peninggian jalan sebagai tanggul 1.551 m, collector drain 1.600 m dan 7 pintu pompa. Selain itu, untuk luapan banjir rob yang datang dari anak Sungai Deli ke arah Kelurahan Belawan II (70 ha) dikendalikan dengan pintu pompa.

Sedangkan untuk Zona C (Kelurahan Belawan Bahari), lanjut Rachman, luapan banjir rob akan ditahan dengan pembangunan parapet + collector drain sepanjang 1.573 m, parapet 225 m, 3 pintu pompa.

"Area perumahan di Kelurahan Belawan Bahari Blok BB 1 dan 2 ini merupakan area paling parah masuk dan merupakan lokasi prioritas PKE sehingga perlu diprioritaskan untuk ditangani," terangnya. 

Pada Zona D (Kelurahan Bagan Deli), tambah Rachman, penanganan banjir rob tidak diperlukan mengingat banjir pada kawasan ini akan tereduksi pada saat Bendungan Lau Simeme selesai dibangun (2024) dan floodway Sungai Deli dan Sungai Percut difungsikan. Selain itu, beberapa rumah tidak layak huni dan infrastruktur permukiman di Kelurahan Bagan Deli, terutama Lingkungan 1, 2, 13 perlu ditingkatkan kualitasnya.

Selain mengungkapkan rasa terima kasih, dalam pertemuan itu Bobby Nasution menyampaikan, sebelum pembangunan tanggul di Zona C diambil alih Kementerian PUPR, jelas Bobby Nasution, Pemko Medan sudah menganggarkan dan mendesain rumah panggung seperti di Tanjung Pinang untuk kawasan tersebut.

"Kami berharap agar desain ini dapat digunakan untuk kawasan di Zona A yang hanya terdapat 17 rumah. Di samping itu  kami juga telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu," ungkapnya.

Bobby Nasution pun kembali mempertegas  harapannya agar penataan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat.(safrizal)