Hindari Keramaian, Pemko Medan Ajak Warga Belanja Online

Selasa, 20 Oktober 2020

 


Medan | Bandar Meriah News  
-Tantangan pada masa pandemi Virus Corona 2019 (Covid 19) tidak hanya pada bidang kesehatan saja, Covid 19 juga memberikan tantangan tersendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan warga. Guna memenuhi kebutuhannya tentu masyarakat harus keluar rumah dan berbelanja pada pusat perbelanjaan, hal itu berpotensi menciptakan kerumunan. 

Untuk itu, masyarakat harus dapat menyesuaikan diri dengan berbelanja secara daring.

Atas dasar itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan menggelar Focus Group Discussion (FGD) "Meningkatkan Minat Masyarakat Kota Medan Untuk Belanja Secara Online di Era Pandemi Covid-19", Selasa (20-10-2020) di Ruang Rapat III, Kantor Wali Kota Medan.

 Diharapkan FGD ini nantinya dapat menghasilkan solusi dan masukan bagi peningkatan minat masyarakat untuk berbelanja secara daring.

FGD yang dibuka oleh Pjs Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT diwakili Kepala Balitbang Purnama Dewi, ini menghadirkan Narasumber dari Fakultas Ekonomi USU Prof. Dr. Isfenti Sadalia, ME dan Dr. Tetty Yuliaty, SE., M.Si. 

Sebagai Pembanding dalam FGD, Kabid Aplikasi Informatika Dinas Kominfo Kota Medan, Laksamana Putra Siregar, SH.

Kaban Litbang dalam sambutannya menjelaskan bahwa dari hasil penelitian kajian pemulihan ekonomi yg dilakukan oleh bidang tim ahli gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 Kota Medan, masih banyak ditemukan masyarakat yang enggan melakukan belanja online pada masa pandemi Covid 19. 

"Melalui kajian ini, akan ditelaah lebih lanjut kekurangan dan kelebihan jika masyarakat berbelanja secara online. Mengingat jika kita berbelanja online dengan begitu kita akan menghindari keramaian serta tetap dirumah saja untuk mengurangi resiko tertular virus Corona," ujar Purnama

Selain dapat mengurangi resiko penularan Covid 19 dan bisa menjadi salah satu cara memutus mata rantai penularan Covid 19 di Kota Medan karena dapat mengurangi kontak langsung dan menghindari bertemu banyak orang, belanja online juga dapat meminimalisir bertransaksi dengan menggunakan uang kontan. 

"Kita tahu, uang merupakan salah satu benda yang dapat menularkan berbagai virus dan bakteri karena tidak terjamin kebersihannya. Hal ini menjadi resiko jika kita membawa uang dari tempat perbelanjaan ke dalam rumah," paparnya.

Selanjutnya dalam Pemaparannya, Prof. Dr.Isfenti Sadalia, mengungkapkan bahwa kurangnya minat masyarakat belanja online dikarenakan kurangnya kepercayaan terhadap produk yang dijual dan sulitnya tahapan belanja secara online. 

"Para pelaku pengusaha harus memberikan jaminan produk kepada pembeli.

"Para pengusaha atau penjual harus memberikan jaminan atas kualitas produk yg dijual, kemudahan proses pembayaran, pemberian promo/diskon, percepatan waktu pengiriman, dan garansi dari proses belanja online seperti garansi jika barang rusak atau tidak sampai kepada pembeli", jelasnya.(nur)