Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu |
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah. |
Potensi sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang luar biasa, sejatinya menjadikan Sumatera Utara (Sumut) sebagai kawasan paling menarik untuk dijadikan tempat berinvestasi. Namun, hal itu belumlah cukup, jika tidak dibarengi dengan kebijakan yang tepat dari para pemangku kepentingan di daerah ini.
Visi dan Misi Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah dengan jargon ‘Sumut Bermartabat’ diyakini menjadi agenda yang baik untuk menciptakan daya tarik Sumut di mata investor. Meski baru ‘seumur jagung’ kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, sudah menunjukan tekad menjadikan Sumut sebagai destinasi paling menggiurkan bagi para investor.
Keseriusan dan kesungguhan Gubernur dan Wagub menjadikan Sumut sebagai kawasan layak bagi investor, setidaknya tergambar dalam Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut 2019 yang disampaikan ke DPRD Sumut.
Dari pendapatan daerah yang ditargetkan sebesar Rp15,2 triliun, dengan usulan belanja daerah sebesar Rp15,4 triliun lebih, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut memfokuskannya untuk pencapaian visi misi Sumut Bermartabat, yakni lima poin penting seperti ketenagakerjaan, pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan peningkatan daya saing dari sektor agraris dan pariwisata.
Untuk ketenagakerjaan misalnya, program peningkatan kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan pekerjaan sebesar Rp82,7 miliar atau 1,68 persen. Kemudian peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan Rp1,3 triliun lebih atau 27,91 persen, dan pembangunan infrastruktur yang baik Rp1,4 triliun lebih atau 28,64 persen, adalah yang paling signifikan.
Sementara poin peningkatan layanan kesehatan berkualitas sebesar Rp379 miliar lebih atau 7,73 persen. Serta peningkatan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata Rp 365 miliar lebih atau 7,43 persen, menjadi program yang terus mendapatkan tempat.
Melalui program pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang cerdas, memiliki keterampilan dan berdaya saing. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, arus barang lebih efisien dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan program ketenagakerjaan, kesehatan dan peningkatan daya saing dari sektor agraris dan pariwisata, seluruhnya diharapkan dapat mempermudah dan mendorong investor untuk berinvestasi di daerah ini.
Sumut Jendela Dunia
Program yang diluncurkan baru-baru ini, juga menjadi bukti kebulatan tekad menjadikan Sumut sebagai kawasan yang pantas untuk diperhitungkan. Pemprov Sumut segera melakukan proses pemetaan potensi daerah lewat program yang disebut ‘Sumut Jendela Dunia’.
Yakni portal website berisi informasi audiovisual tentang data-data Sumber Daya Alam (SDA), wisata, pemerintahan, kemasyarakatan dan lainnya di Sumut. Portal ini akan terintegrasi dengan Sumut Smart Province.
Selain potensi SDA, program ‘Sumut Jendela Dunia’ juga berisi tentang prestasi-prestasi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Sumut. Dicontohkannya, salah satunya berupa database atlet-atlet Sumut. Selain itu, bisa pula menampilkan hasil-hasil penelitian Balitbang dan Dewan Riset Daerah.
Data-data ini akan menjadi etalase paling penting bagi Sumatera Utara, dimana para investor akan memiliki data awal tentang Sumatera Utara yang lengkap dari program ini. Dengan daya dukung teknologi, investor yang ada di belahan bumi terjauh pun akan mampu mendapatkan informasi positif dan akurat lebih dini tentang Sumatera Utara, sebelum mereka menentukan pilihan.
Dalam program ini nantinya memuat kategori atau klasifikasi tentang potensi satu daerah di Sumatera Utara. Kunci yang paling penting dari program ini adalah validnya informasi dari data yang tersedia.
Jika keberpihakan anggaran dan program yang akan digulirkan fokus menjadikan Sumut benar-benar diperhitungkan, maka pertanyaan selanjutnya, Sumatera Utara punya apa?
Maka, jawabanya sangatlah mudah. Sumut selama ini sudah memiliki apa yang diinginkan investor, yang tidak ada dari Sumut adalah kesungguhan untuk menjadikan apa yang dimiliki benar-benar bermanfaat dan berguna bagi masyarakat Sumut.
Yang paling menggiurkan dari Sumut adalah soal potensi sumber daya alamnya yang melimpah. Wagub Musa Rajekshah pada beberapa kesempatan selalu mengajak para pengusaha dalam maupun luar negeri berinvestasi di Sumut, untuk pemenuhan kebutuhan energi untuk sektor industri, komersil maupun masyarakat.
Berbicara di Asian Energy Forum baru-baru ini, Musa Rajekshah membeberkan keunggulan Sumut dan menyiratkan pesan penting bahwa para investor akan menyesal jika tidak memanfaatkannya. Saat ini, Sumut memiliki potensi energi terbarukan meliputi tenaga air, panas bumi, biomasa, biogas dan tenaga surya.
Maka potensi energi terbarukan ini sangat mungkin dikembangkan lebih lanjut menjadi energi listrik sebagai upaya mendukung sistem kelistrikan di Sumut. Untuk tenaga air, Provinsi Sumut memiliki potensi sebesar 3.000 MW, sedangkan untuk panas bumi, Sumut memiliki potensi sebesar 2.000 MW.
Sumut saat ini telah memanfaatkan tenaga panas bumi untuk pembangkit listrik yang berada di PLTP Sibayak dan PLTP Sarulla, dan ini menjadi nilai lebih dari Sumut dimana kawasan ini memiliki ketersediaan enegeri listrik yang melimpah. Untuk potensi panas bumi yang akan dikembangkan berada di kawasan Pusuk Buhit Simbolong Samosir, kawasan Sorik Marapi, Mandailing Natal dan kawasan Ria-Ria Tapanuli Utara juga menjadi salah satu potensi energi menggiurkan di Sumut. Tidak kalah penting, dari potensi Sumatera Utara yang ada adalah Kelapa Sawit. Sumut yang tersohor akan perkebunan kelapa sawitnya, baik yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta dan masyarakat. Perkebunan kelapa sawit membentang di wilayah Timur dan pesisir barat Sumut, luas perkebunan kelapa sawit BUMN tercatat sekitar 300.000 hektar dan perkebunan sawit rakyat sekitar 400.000 hektar (data Dinas Perkebunan Provinsi Sumut). Produksi kelapa sawit menghasilkan limbah dengan komposisi 23 persen tandan kosong, 6,5 persen, cangkang dan 13 persen fiber sawit. Limbah-limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik biomassa.
Potensi listrik yang dihasilkan dari limbah kelapa sawit Sumut diperkirakan sekitar 1,050 MW. Dan pada saat ini pemanfaatan biomassa menjadi energi listrik masih sekitar 100 MW. Sedangkan diantara pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) PT Growth Sumut sebesar 30 MW, PLTB Growth Asia sebesar 30 MW dan PLTB Harkat Sejahtera 15 MW.
Sumut juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Banyak destinasi wisata di daerah ini yang keindahannya patut disejajarkan dengan destinasi wisata kelas dunia. Di sini ada Danau Toba, Pulau Samosir, Pantai Nias, Taman Nasional Gunung Leuser, Salju Panas Dolok Tinggi Raja, Gunung Sibayak, Air Terjun Sipiso-piso dan lainnya, sehingga Gubernur Edy Rahmayadi sering menyebut Sumut sebagai “Surga Kecil” pemberian dari Allah SWT.
Untuk pengembangan potensi pariwisata di daerah ini, Pemprov Sumut membuka peluang investasi selebar-lebarnya. Bahkan, Pemprov berkomitmen untuk mempermudah para investor yang ingin berinvastasi di Sumut, tentu tetap mengacu pada aturan yang berlaku.
Bukan hanya isapan jempol. Pertengahan Oktober 2018, Sumut memperoleh komitmen investasi Rp 6,1 triliun atau sekitar US$400 juta untuk pengembangan pariwisata Danau Toba dari tujuh calon investor. Komitmen itu diteken, di sela-sela IMF-WB di Bali, oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba bersama tujuh calon investor, yaitu PT Gaia Toba Mas, PT Agung Concern, PT Alas Rimbawan Lestari, PT Gamaland Toba Properti, PT Crystal Land Development, PT Asset Pacific, Dan PT Arcs House - Jambuluwuk.
Selain itu, investor dari berbagai negara juga sudah banyak yang datang ke Sumut dan menyatakan berminat untuk berinvestasi di berbagai sektor di daerah ini. Diantaranya dari Jepang, Malaysia, Singapura, China, Kazakshtan, Tajikistan, Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Maka salah besar jika para investor menyingkirkan “Surga Kecil” Sumut dari daftar kawasan paling menggiurkan untuk berinvestasi. Sumatera Utara dengan daya dukung yang dimiliki layak disebut sebagai ‘Lahan Investasi’ yang Menggiurkan. (*)
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah. |
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah. |
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah. |
Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah dan General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Layanan Satu Pintu di Balai Agung Astakona Kantor PLN Wilayah Sumut, Jalan Yos Sudarso Nomor 284 Medan, Senin (1/10/2018). |
Posting Komentar