Medan | BMN - Pimpinan DPRD Medan, Ihwan Ritonga mendorong
aparat penegak hukum untuk mengusut pengerjaan proyek jembatan Titi II
Sicanang. Hal itu mengingat proyek jembatan yang telah dikerjakan sejak
Oktober 2017 lalu tersebut bolak-balik amblas.
"Melihat proyek
itu bolak-balik amblas, pasti ada yang janggal. Kenapa bisa pemborongnya
tetap dipakai. Kalau memang seperti itu, perlu diusut," tegas Ihwan
kepada andalas, Kamis (01-11-2018).
Penasehat Fraksi Partai
Gerindra DPRD Medan itu mengaku, telah mendengar informasi Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan masih mempertahankan pemborong Roro
Susilawati untuk mengerjakan proyek jembatan Titi II Sicanang.
Padahal, pekerjaannya telah beberapa kali 'gagal'. Anehnya, Roro menggunakan perusahaan berbeda untuk mengerjakannya.
"Bingung
juga kenapa bisa sudah diganti perusahaan yang mengerjakan, tapi
orangnya masih itu-itu saja. Mau berapa kali kas Pemko Medan dianggarkan
untuk proyek itu. Kalau memang sudah terbukti kurang baik, tidak usah
pertahankan. Masih banyak pemborong yang mampu bekerja secara
profesional," ungkapnya.
Ihwan mendorong, Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kota Medan untuk melibatkan Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan
dan Pembangunan Daerah (TP4D) dalam pendampingan pada setiap proyek
yang mereka lelang. Keterlibatan TP4D itu diharapkan dapat mengurangi
indikasi korupsi.
"Pendampingan dari TP4D itu sesuai permintaan
Pemko Medan. Memang ada baiknya, TP4D dapat terlibat agar pengerjaan
proyek di lingkungan Dinas PU Kota Medan bisa lebih maksimal. Karena
memang ada aturan yang menyarankan keterlibatan tim tersebut," jelasnya.
Senada dengan Ihwan, anggota Komisi D DPRD Medan, Abdul Rani
juga meminta dilakukan audit terhadap proyek jembatan yang sehari-hari
dilalui masyarakat Sicanang tersebut. Dia meyakini proyek tersebut tidak
memiliki perencanaan yang baik.
"Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota
Medan harusnya dapat melihat track record pemborong yang dimenangkan.
Untuk kasus jembatan Sicanang, kita sepakat agar segera diaudit,"
ucapnya.(bahren)
Posting Komentar