Fikar Ikuti MTQN XXVII
Medan | BMN - Moh. Fikar peserta tafsir golongan Bahasa Inggris bernomor urut 340 dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menitipkan keluarganya di pengungsian usai memastikan tetap mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII tahun 2018 di Sumatera Utara.
Bukan hanya ayah ibunya, istrik Fikar juga berada di pengungsian pasca gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sigi dan Donggala.
"Keluarga saya, seperti bapak, ibu dan istri saya alhamdulillah selamat dari bencana tsunami lalu. Jadi, sekarang mereka di pengungsian di Palu, mudah-mudahan ini menjadi hikmah bagi kita disini," trang Fikar yang kesehariannya berprofesi sebagai pembimbing Al-Qur’an di daerahnya Palu,Rabu (10-10-2018) di aula gedung H Anif kompleks Unimed Jalan Pancing Medan.
Fikar juga menyampaikan keprihatinanya atas kondisi didaerahnya sekarang yang ternyata masih bergantung dengan bantuan dari luar Sulawesi Tengah.
"Saya masih komunikasi dengan keluarga, alhamdulillah di Palu bantuan cukup, cuma ada beberapa tempat diluar Palu belum terjangkau bantuan," ungkapnya.
Untuk itulah, Fikar bertekad sekembalinya dari Sumatera Utara, dia bersama keluarga akan kembali membangun rumah mereka yang saat bencana gempa dan tsunami lalu hancur seluruhnya.
Lebih lanjut, dijelaskan Fikar terkait persiapan dirinya mengikuti MTQN XXVII ini, harus terlebih dahulu menjalani karantina selama 5 hari. Namun, persiapan latihan harus tertunda karena terkena bencana gempa dan tsunami.
"Namun, kami sebagai peserta tetap semangat dan memiliki harapan besar untuk menang," ungkapnya sembari menceritakan kejadian yang unik saat dia bermalam di hotel Medan yaitu peserta merasa trauma ketika ada guntur yang sangat besar disertai hujan dan diikuti terjadinya pemadaman Listrik.
Fikar mendapat nilai 167.00 dan untuk sementara dia berada di urutan ke-31. Cabang tafsir mengambil 3 peserta terbaik dari putra dan 3 terbaik dari putri untuk masuk ke final yang akan diselenggarakan pada hari Kamis (11-10-2018) pagi. (torong)
Posting Komentar