Medan | BMN - Gubernur
Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menabur sedikitnya 3.000 benih
ikan (jenis ?) di Sungai Deli, Minggu (30-09-2018). Diharapkan, benih
ikan berbagai jenis itu dapat berkembang biak di Sungai Deli dan
berdampak positif bagi masyarakat, khususnya di sekitar sungai.
Sekedar
mengingatkan!!!, di era tahun 50-60an, sungai Deli merupakan "
pavorit" bagi kalangan warga kelas " teri" yang tak hanya bermukin
sekitarnya, tak kecuali warga Jalan Radja (kini SM Raja). Sungai berair
jernih, menampakkan dasar sungai yang dangkal.Berpasir putih bak intan
dibibir sungai. Batu -batu petak untuk mencuci pakaian pun tersedia
di pinggiran. Rindangnya pepohonan bambu dipinggiran sungai Deli, kala
ditiup angin sepoi sepoi bagaikan simphoni. Aduh,,,, sungguh sahdu.
Gadis gadis usia tanggung, berkengkrama diair jenih, bermain "kuda
gendong", membawa bekal bontot untuk disantap . Seolah tempat
berdarmawisata .(Red)
Acara penaburan benih ikan yang dilakukan
Gubsu Edy Rahmayadi di Dermaga Go River Institut Avros, Sungai Deli,
Medan itu juga dihadiri Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution, Ketua
Yayasan Budaya Hijau Indonesia (YBHI) Bathara Surya Yusuf dan sejumlah
komunitas peduli sungai.
Wahai sungguh mulia, kamu Bathara Surya
Yusuf, begitu kira kira digambarkan oleh Gubsu yang disapa Edy. Gubsu
Edy Rahmayadi mengapresiasi kegiatan penaburan benih ikan yang dimotori
oleh YBHI dan sejumlah komunitas serta relawan peduli sungai lainnya.
Karena kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dapat
mewujudkan Sumut bermartabat.
Tapi tak sekedar
"mengajari limau berduri" air Sungai Deli yang kini tak lagi sejernih
di era 50-60, air berubah macam nimuman teh susu. dampak perjalanan
era industrilisasi yang tumbuh di sekitar kawasan, perumahan penduduk.
Hampir semua limbah pabrik dan rumahtangga di "ceburkan" ke Sungai
Deli. Bagaimana nasib ribuan benih ikan . Apakah satwa air itu
mampu bertahan hidup?. Apakah ada sulusi .(red)
Sekedar
kembali mengingatkan, beberapa tahun lalu pemerintah Pusat dalam hal
Menteri Perumahan RI, pernah berencana untuk membangun rumah susun
(RUSUN) di lokasi Kampung aur (belakang kantor Hr.Waspada ) , beberapa
kali diadakan pertemuan dengan warga di sana dengan staf Menteri ,
antara lain di Hotel Garuda Medan.Direncanakan Rusun bagian depannya
menghadap Sungai Deli. Dengan bertempat tinggal di RUSUN akan membawa
nuasansa baru. Sayangnya, "kompor" pun memanaskan" kuali". Niat baik
itu gagal total.
Wakil Wali Kota mengapresiasi kegiatan ini dan mengajak warga masyarakat Kota Medan untuk lebih memperhatikan kebersihan sungai.
“Sungai
merupakan habitat ikan, jika habitatnya dijaga tentu ikan-ikan tersebut
dapat berkembang biak dengan baik dan kita dapat menikmatinya bersama
sebagai hiburan dan tempat wisata yang gratis dan tidak perlu pergi jauh
karena ada di Kota Medan sendiri,” ujar Wakil Wali Kota.
Wakil
Wali Kota juga mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak membuang
sampah ke sungai dan bermukim di daerah aliran sungai sehingga
menyebabkan terjadinya pendangkalan yang mengakibatkan sungai-sungai
tidak lagi mampu menampung debit air yang tinggi disaat musim
penghujan.(nur)
Posting Komentar